-->

Proposal PTK: Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Download proposal skripsi PTK: Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar dalam bentuk pdf.

Ditulis oleh: Ide Proposal Skripsi
--- Ads 1 ---
--- Ads 2 ---
--- Ads 3 ---
Pemakaian alat peraga dalam pengajaran matematika dimaksudkan supaya kegiatan pembelajaran mampu menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang berkualiatas serta menghasilkan peserta didik menguasai materi dengan maksimal. Pendidik selama ini mengutamakan proses belajar mengajar yang berorientasi kognitif, serta kerap meninggalkan peran afektif ataupun perkembangan psikomotor siswa, sehingga transformasi kedewasaan siswa sesudah mengikuti rangkaian pengajaran menjadi kurang maksimal.

Proses belajar, merupakan usaha pendewasaan peserta didik yang dilaksanakan dengan membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, kemampuan sehingga dengan pengetahuan serta kemampuan tersebut, siswa bisa sukses menjalani kehidupannya, baik dimasa sekarang ataupun yang akan datang. Kegiatan belajar yang tepat dengan perkembangan serta transformasi paradigma pendidikan, merupakan kegiatan belajar yang dapat mensinergikan ranah afektif, kognitif, serta psikomotor secara seiring.

Selanjutnya kegiatan pembelajaran tidak hanya menempatkan peserta didik sebagai objek yang mengikuti kehendak guru, tetapi kegiatan pembelajaran yang dapat mendukung transformasi merupakan kegiatan belajar yang membuka dialog serta komunikasi aktif antara siswa serta guru. Proses belajar mengajar sedemikian bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang terdapat ada sekitar kehidupan siswa, serta terdapat di lingkungan sekolah, alat peraga yang terdapat akan lebih bermakna jikalau berkenaan langsung dengan keharian. Bahkan implementasi pengajaran juga bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan alat peraga visual atau gambar.

Readmore:

Matematika diajarkan sejak peserta didik di sekolah dasar, diperkenalkan sejak taman kanak-kanak, hal tersebut dimaksudkan supaya peserta didik tidak merasa asing dengan materi ajar matematika serta mampu memanfaatkannya dalam keharian. Harapan itu tidak berlebihan, karena matematika berkaitan dengan keseharian, khususnya benda tiga dimensi (bangun ruang). Dalam pelajaran bangun ruang, bisa dilaksanakan dengan alat peraga, dengan memanfaatkan benda konkrit yang ada di sekitar kehidupan siswa, ataupun dengan memanfaatkan lat peraga dalam bentuk gambar (visual).

Tentunya pemakaian alat peraga akan memberi keuntungan kepada peserta didik, karena peserta didik bisa memahami secara baik rancangan serta karakteristik materi yang dijelaskan, selanjutnya guru akan menjadi lebih kreatif dalam memanfaatkan serta memilih alat peraga yang tepat dengan materi ajar yang akan dijelaskan, sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan minat belajar, kreativitas serta prestasi belajar siswa.

Sebagai guru matematika penulis juga memanfaatkan alat peraga sebagai media. Tetapi sesudah dilaksanakan pengajaran matematika menggunaan alat peraga, penulis selalu menemukan siswa-siswa yang belum memahami rancangan materi yang diberikan. Berdasarkan kenyataan tersebut penulis ingin meneliti faktor-faktor penyebab utama siswa kurang memahami rancangan materi pelajaran sesudah dilaksanakan pengajaran matematika dengan memanfaatkan alat peraga.

Rumusan Masalah:

  • Apakah faktor-faktor penyebab siswa kurang memahami konsep materi bangun ruang setelah dilakukan pembelajaran menggunakan alat peraga?

Tujuan Penelitian:

  • Apakah faktor-faktor penyebab siswa kurang memahami konsep materi bangun ruang setelah dilakukan pembelajaran menggunakan alat peraga?

Download Proposal Skripsi:

Link Download: