-->

Proposal PTK: Penerapan Metode Belajar Tuntas dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mengarang

Download proposal skripsi PTK: Penerapan Metode Belajar Tuntas dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mengarang bentuk pdf.

Ditulis oleh: Ide Proposal Skripsi
--- Ads 1 ---
--- Ads 2 ---
--- Ads 3 ---
Di dalam pelajaran bahasa indonesia, terdapat tiga aspek yang memerlukan perhatian, yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga aspek tersebut menyangkut tentang ilmu pengetahuan, perasaan, serta keterampilan berbahasa. Ketiga aspek tersebut harus berimbang supaya tujuan pembelajaran bahasa yang sesungguhnya dapat diraih. Kalau pembelajaran bahasa terlalu banyak merambah segi gramatikal saja, peserta didik akan tahu mengenai aturan bahasa, tapi belum tentu dapat mengimplementasikannya dalam tuturan ataupun tulisan secara baik. Bahasa indonesia begitu erat berkaitan dengan guru, yaitu seseorang yang tugasnya membina pembelajaran bahasa Indonesia.

Guru yaitu orang yang bertanggung jawab mengenai perkembangan bahasa Indonesia. Guru juga akan selalu dituding masyarakat jika hasil pembelajaran bahasa Indonesia tidak memuaskan. Berhasil atau tidaknya pembelajaran bahasa indonesia memang ditentukan oleh guru, disamping faktor lain seperti murid, kurikulum, metode pembelajaran, bahan pembelajaran, buku, serta perpustakaan sekolah. Sekarang dalam pelajaran bahasa Indonesia di sekolah, keterampilan berbahasa Indonesia sangat perlu untuk ditekankan lebih banyak lagi, karena keterampilan berbahasa Indonesia berkaitan dengan mutu guru. Muncul anggapan bahwa setiap individu di Indonesia pasti dapat berbahasa Indonesia. Anggapan tersebut justru ikut mempersulit dunia kebahasaindonesiaan itu sendiri.

Pelajaran mengarang sesungguhnya begitu penting diberikan untuk murid agar melatih memanfaatkan bahasa secara aktif. Disamping itu di dalam pembelajaran mengarang secara otomatis meliputi banyak unsur kebahasaan seperti kosa kata dan pemanfaatan bahasa itu sendiri dalam bentuk bahasa tulis. Akan tetapi dalam hal tersebut guru bahasa indonesia dihadapkan dua problem yang sangat dilematis. Pada satu sisi, guru harus dapat mengatasi target kurikulum yang mesti diraih dalam waktu tertentu. Sementara pada sisi lain, waktu yang tersedia untuk pelajaran mengarang cukup terbatas, padahal pelajaran mengarang memerlukan waktu yang panjang, karena memerlukan latihan yang cukup. Dari dua persoalan itu, kiranya diperlukan kreaivitas pendidik untuk mengatur materi pelajaran seoptimal mungkin.

Readmore:

Materi ujian yang mempunyai sifat teoritis bisa menimbulkan motivasi guru mengajarkan mengarang hanya untuk bisa menjawab soal ujian, sedangkan aspek keterampilan diabaikan. Dalam kelas yang besar, biasanya guru enggan memeriksa karangan murid yang berpuluh-puluh lembar, kadang masih ada tulisan siswa yang susah dibaca. Oleh sebab itu, tidak jarang pendidik yang menyuruh siswanya mengarang hanya dalam sebulah sekali atau berbulan-bulan.

Disamping hal tersebut, terdapat perkiraan sebagian guru menganggap tugas mengarang terlalu memberatkan siswa, sehingga guru merasa kasihan memberikan tugas mengarang kepada siswanya. Ia pesimis dengan keterampilan muridnya. Perkiraan tersebut tidak bisa dibenarkan, karena justru dengan kerapnya latihan-latihan yang diberikan akan membuat siswa terbiasa dengan hal itu. Kita tahu bahwa ketermpilan berbahasa akan dapat diraih secara baik bila dibiasakan.

Rumusan Masalah:

  • Seberapa jauh meningkatnya prestasi belajar peserta didik dengan diterapkannya metode Belajar Tuntas dalam pembelajaran bahasa Indonesia?
  • Bagaimanakah pengaruh metode Belajar Tuntas terhadap motivasi belajar bahasa Indonesia?

Tujuan Penelitian:

  • Mengetahui meningkatnya prestasi belajar peserta didik setelah diterapkannya metode Belajar Tuntas.
  • Mengetahui pengaruh motivasi peserta didik setelah diterapkan metode Belajar Tuntas dalam belajar bahasa Indonesia.

Download Proposal Skripsi:

Link Download: