--- Ads 1 ---
--- Ads 2 ---
--- Ads 3 ---
Dalam hidup, sebagai manusia yang sudah menginjak dewasa, pastilah pernah melewatkan masa kanak-kanak yang berwarna serta menyenangkan. Masa kanak-kanak dikenal juga sebagai masa emas seseorang. Anak-anak mempunyai keingintahuan yang tinggi dalam semua hal. Anak-anak juga membutuhkan akses yang baik ke suatu informasi. Akses itu bisa melalui suatu perantara, seperti misalnya pepustakaan.
Selain belajar, pada masa kanak-kanak begitu erat kaitannya dengan bermain. Dari bermain anak bisa belajar hal yang lain, sama halnya seperti membaca, hanya berbeda pola pengajarannya. Mainan anak bukanlah sekedar mainan tanpa adanya pengajaran yang bisa dimengerti oleh anak.
Mainan anak yang ada di perpustakaan mesti dipilih agar merangsang daya kreatif serta imajinasi anak. Anak-anak suka bermain serta mainan bisa merangsang pikiran serta akal anak-anak. Bermain mengajarkan kemampuan kognitif, fisik, serta sosial pada anak-anak. Bermain sama pentingnya dengan membaca serta mencatat untuk perkembangan otak.
Perpustakaan umum sebagai suatu pusat informasi di dalam masyarakat tidak hanya menyediakan buku yang dapat memberikan informasi. Tetapi, perpustakaan juga menyediakan mainan untuk anak sebagai koleksi yang ada di layanan untuk anak dalam perpustakaan umum. Seperti peraturan yang sudah disusun bahwa perpustakaan umum ialah perpustakaan yang memiliki tanggung jawab khusus dalam penyediaan layanan untuk anak.
Bermain bisa memotivasi anak, baik internal ataupun eksternal. Bermain merupakan hal yang sangat menyenangkan serta dilaksanakan secara sukarela oleh yang melaksanakannya. Bermain berkaitan erat dengan pengingkatan kemampuan motorik anak. Bermain juga bisa membantu anak meningkatkan fungsi emosional seperti membentuk harga diri serta kepercayaan diri, serta fungsi sosial seperti mengajarkan untuk berbagi serta bekerja sama serta membantu anak agar bisa mengendalikan emosi mereka.
Studi fenomenologi ini membantu peneliti menfokuskan tujuan penelitian. Studi fenomenologi adalah studi yang mempunyai fokus pada perasaan, pengalaman, dan makna dari objek penelitian. Pengalaman sendiri adalah hal yang telah dialami dan ada di dalam daya ingat manusia. Anak-anak mempunyai perasaan ketika melakukan sesuatu, sana seperti saat memainkan koleksi mainan anak.
Selain belajar, pada masa kanak-kanak begitu erat kaitannya dengan bermain. Dari bermain anak bisa belajar hal yang lain, sama halnya seperti membaca, hanya berbeda pola pengajarannya. Mainan anak bukanlah sekedar mainan tanpa adanya pengajaran yang bisa dimengerti oleh anak.
Mainan anak yang ada di perpustakaan mesti dipilih agar merangsang daya kreatif serta imajinasi anak. Anak-anak suka bermain serta mainan bisa merangsang pikiran serta akal anak-anak. Bermain mengajarkan kemampuan kognitif, fisik, serta sosial pada anak-anak. Bermain sama pentingnya dengan membaca serta mencatat untuk perkembangan otak.
Readmore:
Perpustakaan umum sebagai suatu pusat informasi di dalam masyarakat tidak hanya menyediakan buku yang dapat memberikan informasi. Tetapi, perpustakaan juga menyediakan mainan untuk anak sebagai koleksi yang ada di layanan untuk anak dalam perpustakaan umum. Seperti peraturan yang sudah disusun bahwa perpustakaan umum ialah perpustakaan yang memiliki tanggung jawab khusus dalam penyediaan layanan untuk anak.
Bermain bisa memotivasi anak, baik internal ataupun eksternal. Bermain merupakan hal yang sangat menyenangkan serta dilaksanakan secara sukarela oleh yang melaksanakannya. Bermain berkaitan erat dengan pengingkatan kemampuan motorik anak. Bermain juga bisa membantu anak meningkatkan fungsi emosional seperti membentuk harga diri serta kepercayaan diri, serta fungsi sosial seperti mengajarkan untuk berbagi serta bekerja sama serta membantu anak agar bisa mengendalikan emosi mereka.
Studi fenomenologi ini membantu peneliti menfokuskan tujuan penelitian. Studi fenomenologi adalah studi yang mempunyai fokus pada perasaan, pengalaman, dan makna dari objek penelitian. Pengalaman sendiri adalah hal yang telah dialami dan ada di dalam daya ingat manusia. Anak-anak mempunyai perasaan ketika melakukan sesuatu, sana seperti saat memainkan koleksi mainan anak.
Rumusan Masalah:
- Bagaimana pengalaman dan perasaan pemustaka anak-anak dalam menggunakan koleksi mainan anak?
- Bagaimana makna pemanfaatan koleksi mainan anak pada pemustaka anak-anak?
Tujuan Penelitian:
- Untuk mengetahui pengalaman dan perasaan pemustakan anak-anak dalam menggunakan mainan anak pada layanan anak.
- Untuk mengetahui makna mainan anak oleh pemustaka anak-anak terhadap pemanfaatan mainan anak di perpustakaan.
